Home » , , , » Garreth Hardin & Paul Ehrlich: Aliran Neo Malthusian Dalam Teori Kependudukan

Garreth Hardin & Paul Ehrlich: Aliran Neo Malthusian Dalam Teori Kependudukan

A. TEORI DAN ASUMSI YANG DIGUNAKAN NEO-MALTHUSIAN
Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20 teori Malthus mulai diperdebatkan lagi. Kelompok yang mendukung aliran Maithus tetapi lebih radikal disebut dengan kelompok Neo Maithusian. Untuk keluar dan perangkap Maithus, mereka menganjurkan menggunakan semua cara preventive checks penggunaan alat kontrasepsi untuk mengurangi kelahiran, guguran kandungan. 

Tahun 1960an dan 1970an foto-foto telah diambil dari ruang angkasa dengan menunjukkan bumi terlihat seperti sebuah kapal yang berlaya dengan persediaan bahan bakar dan bahan makanan yang terbatas. Pada suatu saat kapal ini akan kehabisan bahan bakar dan bahan makanan tersebut sehingga akhirnya malapetaka menimpa kapal tersebut.

Paul Ehrlich (1971) dalam bukunya “The Population Bomb” ambarkan penduduk dan lingkungan yang ada di dunia ini sebagai dunia ini telah terlalu banyak manusia. Keadaan bahan makanan terbatas, karena terlalu banyak hianusia di dunia ml lingkungan sudah banyak yang rusak dan tercemar. Pada tahun 1972 Meadow menulis buku “The Limit to Growth” memuat dengan variabel lingkungan, yaitu penduduk, produksi pertanian, Industri, eraaya alarn, dan polusi. Pada waktu persediaan sumberdaya alam masih maka bahan makanan per kapita, hasil industri dan penduduk bertambah dan cepat. Pertumbuhan ini akhimya menurun sejalan dengan menurunnya persediaan sumberdaya alam yang akhirnya menurut model ini habis pada tahun 2100. Ada dua kemungkinan yang dapat dilakukan, yaltu membiarkan malapetaka itu terjadi, atau manusa ini membatasi pertumbuhannya dan mengeola Iingkungan alam dengan baik (Jones, 1981).

Aliran Neomalthusian  berusaha menyadarkan manusia dengan menggunakan fakta fakta tentang jumlah penduduk dunia yang terus bertambah serta mengungkapkan proyeksi jumlah penduduk dunia di masa mendatang  dengan akibat yang ditimbulkan, misalnya :  jumlah penduduk dunia  yang akan mendekati 7 milyar (2015) dan jumlah penduduk akan terus meningkat  hingga 12 – 15 milyar di tahun 2050. Paul Ehrlich dan Garrett Hardin dalam essaynya ’The  Population Boom’ menjelaskan  hubungan antara penduduk dunia dan kondisi lingkungan, antara lain:

1. jumlah penduduk dunia meningkat pesat dan semakin padat
2. pertambahan bahan pangan  terbatas dan tidak secepat  pertumbuhan  penduduk  sehingga dibeberapa wilayah dunia akan mengalami kelangkaan bahan makanan 
3. lingkungan tempat tinggal manusia  semakin rusak dan tercemar.

B. TOKOH-TOKOH DALAM ALIRAN NEO-MALTHUSIAN
1. Garreth Hardin, seorang ahli biologi dari Universitas California.

2. Paul Ehrlich, yang juga seorang ahli biologi dari Universitas Stanford.
Pada tahun 1990 Ehrlich dan istrinya merevisi buku tersebut dengan judul yang baru “The Population Explotion”, yang isinya bahwa bom penduduk yang dikhawatirkan tahun 1968, kini sewaktu-waktu akan dapat meletus. Kerusakan dan pencemaran lingkungan yang parah karena sudah terlalu banyaknya penduduk sangat merisaukan mereka. Dengan kata lain, kemampuan lingkungan suatu saat tidak akan mampu menampung jumlah penduduk yang semakin bertambah.

3. Dannis L Meadows (1972) 
Dalam bukunya “The Limit of Growth” menjelaskan hubungan pertumbuhan penduduk dunia dengan variabel antar lingkungan (penduduk, produksi pertanian, produk industri,  populasi, dan sumber daya alam) dan polusi. 

Kelima variabel tersebut digambarkan dalam  tiga tahapan yaitu:  
a. increasing (kenaikan),
b. stasioner (stabil) dan 
c. decreasing (penurunan), 

Masing masing tahapan terjadi tidak bersamaan pada setiap variabel. Keadaan tersebut  dapat dijelaskan  bahwa saat jumlah penduduk mengalami kenaikan (tahap increasing) maka sumberdaya alam sudah mengalami penurunan (decreasing)  yang signifikan, produksi pertanian dan industri mengalami kenaikkan (increasing) namun jumlahnya tidak dapat mengimbangi kenaikkan jumlah penduduk, sementara itu tingkat polusi secara konsisten meningkat dengan meningkatnya jumlah penduduk dan industri. Hal yang dapat dilakukan adalah menunggu dan membatasi pertumbuhan penduduk serta mengelola lingkungan dengan baik

C. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEORI NEO-MALTHUSIAN
1. Kelebihan 
Aliran Neomalthusian  berusaha menyadarkan manusia dengan menggunakan fakta fakta tentang jumlah penduduk dunia yang terus bertambah serta mengungkapkan proyeksi jumlah penduduk dunia di masa mendatang  dengan akibat yang ditimbulkan, misalnya :  jumlah penduduk dunia  yang akan mendekati 7 milyar (2015) dan jumlah penduduk akan terus meningkat  hingga 12 – 15 milyar di tahun 2050. 

2. Kelemahan 
Kritikan terhadap Meadow umumnya dilakukan oleh sosiolog yang menyindir Meadow karena tidak mencantumkan variabel sosial-budaya dalam penelitiannya. Karena itu Mesarovic dan Pestel (1974) merevisi gagasan Meadow & mencantumkan hubungan lingkungan antar kawasan.

D. ALIRAN NEO MALTHUSIAN TERHADAP KEPENDUDUKAN DI INDONESIA
Indonesia sendiri sudah menerapkan beberapa cara seperti yang dimaksudkan oleh teori kependudukan neo Malthusian, salah satunya adalah Program Keluarga Berencana (KB) yang didengung-dengungkan sejak masa Orde Baru. Program ini dianggap merupakan salah satu solusi untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, Program KB yang selama ini digalakkan, untuk mengentaskan masalah kependudukan ini  menunjukkan bahwa Indonesia memang cukup konsisten dalam pembangunan pada bidang kependudukan dan keluarga berencana.

Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) saat ini menjalankan misi membangun setiap keluarga Indonesia untuk memiliki anak ideal, sehat, berpendidikan, sejahtera,  berketahanan dan terpenuhi hak-hak reproduksinya melalui perkembangan  kebijakan penyediaan layanan promosi, fasilitasi, pelindung, informasi kependudukan dan keluarga, serta penguatan kelembagaan dan jejaring keluarga berencana. 

Dengan tujuan utama membentuk keluarga berkualitas 2015. BKKBN mempuyai tugas pokok melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang keluarga berencana dan sejahtera sesuai ketentuan perundang-undangan.

Kebijakan Pemerintah ini diharapkan dapat berlangsung secara konsisten dan menunjukkan hasil positif dalam penanggulangan masalah pertumbuhan penduduk dan masalah aspek sosial yang tercakup didalamnya.

Lencana Facebook